"Kami Bukannya Tidak Mau Menjual Produk Dalam Negeri, tapi Tidak Ada yang Mau Beli karena Kualitas"

Senin, 20 Maret 2023




Pedagang pakaian bekas impor atau cakar di Pasar Malam Senggol, Kota Parepare, Sulawesi Selatan meradang. Hal ini menyusul adanya larangan pemerintah terkait perdagangan pakaian bekas impor atau thrifting. Salah satu pedagang pakaian bekas impor di Pasar Malam Senggol, Hendra  mengaku berjualan cakar untuk menafkai keluarga. "Terkait larangan itu, pemerintah sebelumnya tidak melakukan riset kepada pedagang di daerah. Apa yang mau kami kerjakan selain menjual pakaian bekas. Kami turun temurun sudah jadi pedagang cakar," katanya, Senin (20/2023). Baca juga: Soal Pelarangan Impor Pakaian Bekas, Pecinta Thrifting di Semarang Minta Pemerintah Perbaiki Brand Lokal Menurutnya, kualitas pakaian bekas impor lebih baik dibandingkan produk lokal. Sehingga warga enggan membeli produk lokal. "Kami bukannya tidak mau menjual produk dalam negeri. Tapi tidak ada yang mau beli karena kualitas," ungkapnya. Pedagang cakar lainnya, Ibrahim, mengungkapkan hal yang sama. Ia mengaku sudah 28 tahun lebih berdagang cakar. "28 tahun saya berjualan cakar, dari pakaian, sepatu dan tas impor. Belum ada yang komplain merasakan gatal-gatal setelah memakai cakar, "ujar Ibrahim.


"Kami Bukannya Tidak Mau Menjual Produk Dalam Negeri, tapi Tidak Ada yang Mau Beli karena Kualitas"

Pedagang pakaian bekas impor atau cakar di Pasar Malam Senggol, Kota Parepare, Sulawesi Selatan meradang. Hal ini menyusul adanya larangan p...